Kamis, 13 Juni 2013

EFEK SAMPING OBAT

Efek obat yang tidak dikehendaki atau membahayakan pasien (adverse reactions) dari suatu pengobatan. Efeksamping tidak mungkin dihindari/dihilangkan sama sekali, tetapi dapat ditekan atau dicegah seminimal mungkin dengan Dosis yang Tepat dan Tepat Indikasi

 Contoh Dari Efek Samping Obat
  • Reaksi alergi akut karena penisilin (reaksi imunologik),
  • Hipoglikemia berat karena pemberian insulin (efek farmakologik yang berlebihan), 
  • Osteoporosis karena pengobatan kortikosteroid jangka lama 
  • Fokomelia pada anak karena ibunya menggunakan talidomid pada masa awal kehamilan (efek teratogenik) dll. 
Masalah efek samping obat dalam klinik tidak dapat dikesampingkan karena kemungkinan dampak negatif yang terjadi, misalnya:
  1. Kegagalan pengobatan, 
  2. Timbulnya keluhan penderitaan atau penyakit baru karena obat (drug-induced disease atau iatrogenic disease), yang semula tidak diderita oleh pasien.
  3. Pembiayaan semakin banyak Efek psikologik terhadap penderita yang akan mempengaruhi keberhasilan terapi lebih lanjut misalnya menurunnya kepatuhan berobat. Dll. 

PENYAKIT INFEKSI

Infeksi adalah suatu kondisi penyakit akibat masuknya kuman patogen atau mokroorganisme lain kedalam tubuh atau ke tubuh sehingga menimbulkan gejala tertentu.
Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yg disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik.

Mekanisme Penularan Penyakit Infeksi :
  1.  Agen infeksius 
  2. Reservoir Pintu keluar (Portal Of Exit ) 
  3. Metode penyebaran 
  4. Pintu masuk (Portal Of Entry ) 
  5. Hospes 

Faktor Yang Meningkatkan Kerentanan Terhadap Infeksi :
  • Usia 
  • Hereditas 
  • Status imunisasi 
  • Terapi yangg dijalani 
  • Status nutrisi 
  • Kelelahan Stres 
Tahapan Proses Infeksi
  1. Periode Inkubasi : periode masuknya kuman ke dlm tubuh smp dg munculnya gejala 
  2. Periode Prodormal : periode sejak munculnya gejala umum sampai munculnya gejala spesifik 
  3. Periode Sakit : berkembangnya gejala spesifik dan timbulnya manifestasi pd organ yg terinfeksi dan seluruh tubuh 
  4. Periode Konvalensi : periode sejak menurunnya gejala sampai individu kembali sehat

 Upaya Pencegahan Penyakit Infeksi :
  •  vaksinasi (immunoprophylaxis)
  •  Obat
  •  Peningkatan sanitasi lingkungan dan personal hygiene 
  •  Pengendalian vektor 
  •  Mengubah perilaku masy mll pendidikan kesh

BEDAH


Bedah adalah salah satu bentuk terapi medis dpt mendatangkan stres krn ancaman thd integritas tubuh, jiwa & nyeri
Klasifikasi bedah :
  • Lokasi
  • Luas
  • Ekstensi / tujuan bedah
 Lokasi :
  1.  Eksternal : kulit / jaringan dibawahnya
- Kerugian dpt meninggalkan jaringan perut
- Disfigurasi / perubahan langsung yg dpt dilihat
     2.   Internal : Penetrasi jaringan dlm tubuh, srng terjadi perlengketan, operasi bedah organ besar dpt mengurangi fungsi tubuh.

 Faktor – Faktor Risiko Terhadap Bedah :
  • Usia
  • Nutrisi 
  • Ketidak sempurnaan respon neuroendokrin
  • Penyakit kronis 
  • Merokok 
Klasifikasi Menurut LokasiI Sistem Tubuh :
  • Bedah kardiovaskuler 
  • Bedah thorax 
  • Bedah syaraf 
  • Bedah kebidanan 
  • Bedah tulang 
  • Bedah neurologi 
 Luas Jangkauan :
  • Bedah Minor : bedah sederhana, risiko thd hidup sedikit, dpt dilakukan di klinik , anestesi lokal. 
  • Bedah mayor : anestesi umum, dilakukan di RS, rawat inap / rawat jalan.
 Tujuan Tindakan Bedah :
  • Dignostik > sebab gejala cth. Biopsi, eksplorasi, laparatomi.
  •  Kuratif  > cth. Apendektomi 
  • Restoratif  > memperkuat daerah pemulihan, memperbaiki deformitas, menyambung daerah yg rusak. Cth. Mengganti katub mitral yg lemah, memaku tulang.
  •  Paliatif  > mengurangi gejala tanpa menyembuhkan penyakit cth. Simpathek 
  • Kosmetik  > memperbaiki bentuk. Cth rhinoplasti

KELAINAN KONGENITAL

PENGERTIAN
 Kelainan kongenital atau bawaan adalah kelainan yang sudah ada sejak lahir yang dapat disebabkan oleh faktor genetik maupun non genetik. Ilmu yang mempelajari kelainan bawaan disebut dismorfologi (Effendi,2006 dalam Neonatologi IDAI 2008).

 
ETIOLOGI
 60% kasus kelainan bawaan penyebabnya tidak diketahui; sisanya disebabkan oleh faktor lingkungan atau genetik atau kombinasi dari keduanya.

PATOGENESIS
 Berdasarkan patogenesisnya, Effendi (2006) dalam Neonatologi IDAI (2008) membedakan kelainan kongenital sebagai berikut:
  •  Malformasi
  • Deformasi
  •  Disrupsi 
  • Displasia
DISRUPSI
 Defek struktur juga dapat disebabkan oleh destruksi pada jaringan yang semula berkembang normal. Berbeda dengan deformasi yang hanya disebabkan oleh tekanan mekanik, disrupsi dapat disebabkan oleh iskemia, perdarahan atau perlekatan. Kelainan akibat disrupsi biasanya mengenai beberapa jaringan yang berbeda. Perlu ditekankan bahwa bahwa baik deformasi maupun disrupsi biasanya mengenai struktur yang semula berkembang normal dan tidak menyebabkan kelainan intrinsik pada jaringan yang terkena.

NEMATODA

NEMATODA
 Helmintologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan parasit dari golongan cacing.

 Ciri-ciri umum golongn cacing:
 1. Tubuhnya tersusun oleh lebih dari satu sel (multiseluler).
 2. Tubuhnya bilateral simetris.
 3. Tubuhnya tersusun atas 3 lapisan germinal → triplobastic.


Class NEMATODA
 Ciri-ciri Umum:
  • Tubuh gilig (bulat panjang), tertutup lapisan lilin/kutikula,tak bersegmen,simetris bilateral
  •  Memiliki mulut dan anus, saluran pencernaan berupa pipa memanjang
  •  Kosmopolit Sistem peredaran darahnya terbuka, haemolymph.
  •  Dioseus (alat kelamin terpisah)